Latest News

  1. Home
  2. Blog
Begini Baterai Mobil Formula E Terisi Saat Melaju: Ini Rincian Teknologi Regen

Begini Baterai Mobil Formula E Terisi Saat Melaju: Ini Rincian Teknologi Regen

TEMPO.COJakarta -Ajang balap mobil listrik Formula E Seri Kesembilan musim 2021-2022 berhasil digelar di Jakarta E-Prix International Circuit (JIEC) pada Sabtu, 4 Juni 2022.

foto

© Copyright (c) 2016 TEMPO.COfoto

Setelah di Jakarta, seri selanjutnya akan dilanjutkan di Marakesh, Maroko pada Juli mendatang.

Membahas soal mobil listrik untuk balapan, mungkin tidak sedikit orang bertanya-tanya, Bagaimana jika saat membalap baterai mobil malah habis? Usut punya usut, ternyata mobil balap listrik modern telah dibekali dengan sistem bernama Regen. 

Lalu, Apa teknologi Regen ini Menurut Operations Manager Jaguar TCS Racing Chris Shortt, sistem Regen merupakan teknologi yang berfungsi mengisi kembali daya baterai saat mobil sedang melaju.

“Jadi, ketika (mobil) Anda melepaskan throttle dan mengaktifkan regen, momentum itu dapat mengembalikan energi ke baterai untuk menambah energi. Jadi itu adalah strategi penting dari Formula E,” ucap Chris saat ditemui di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Juni 2022.

Mengutip laman afdc.energy.gov, Regen sendiri merupakan sebutan gampang untuk teknologi Regenerative Brake atau Rem Regeneratif. Secara ilmiah, teknologi Regen menggunakan konsep gaya gesek yang menghasilkan panas.

Berikutnya: Konsep pengisian, saat melakukan pengereman...

Konsepnya, saat melakukan pengereman kendaraan mengeluarkan energi panas yang terbuang percuma. Energi panas ini kemudian diubah menjadi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi daya, terutama pada mobil listrik.

Karena teknologi ini akan aktif saat mobil melakukan pengereman, untuk itu pembalap perlu sering-sering melakukan pengereman. Mungkin banyak yang mengira hal ini dapat menyebabkan balapan kurang efisien.

Tetapi, kata Chris, justru saat pembalap tidak melakukan Regen, mobil akan kehabisan daya. Akibatnya mobil tidak akan dapat dipacu dengan kecepatan tinggi.

Chris menjelaskan, ketika mobil balap listrik memiliki daya yang cukup untuk melaju, momen itu bisa dimanfaatkan untuk memacu sekencang-kencangnya. Kendati begitu tetap diperlukan pengelolaan energi yang tepat agar baterai cukup digunakan hingga akhir balapan.

Karenanya, pada mobil listrik Formula E dipasangkan generator yang membuat konsumsi daya mobil balap listrik menjadi lebih efisien.

“Selain mengelola energi, kami juga perlu mengatur suhu saat temperatur naik. Jadi saat mobil menyelesaikan garis finish, baterai tidak benar-benar kosong sehingga mendorong mobil sekuat mungkin,” kata Chris di sela gelaran Formula E tersebut, Sabtu pekan lalu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID